Minggu, 28 Agustus 2011

TAHAP ANALITIK chapter 2

Eritrosit


*aglutinasi eritrosit menyebabkan jumlah eritrosit rendah palsu,MCV dan MCH meningkat,variasi ukuran eritrosit akan menyebabkan kesalahan pada RDW.
*fragmentosit/schystocytes  ( pecahan eritrosit ) akan terlihat di preparat ,menyebabkan RDW meningkat ,dan dapat terhitung sebagai trombosit sehingga terjadi pseudo trombositosis.
*eritrosit lyze resistant ,mempunyai meningkatkan lisis eritrosit dan fragilitas eritrosit menurun sehingga WBC meningkat palsu.
Keadaan yang mampu merubah kemampuan lisis eritrosit diantaranya ;
-perubahan volume
-permukaan dan fungsi membran eritrosit yang dapat dijumpai pada pos spenectomi
-penyakit hati
-anemia sel sabit
-penyakit HbC
-kelainan lipid profil
-anemia defisiensi berat
-thallasemia
-polisitemia vera
-dialisis ginjal
-sel target
-retikulositosis

Kadar Hemoglobin
Kadar Hemoglobin (Hb) akan lebih tinggi pada plasma ikterik,lipemik,pemberian nutrisi parenteral,paraproteinemia,dan krioglobulinemia.


AIHA ( Anemia hemolitik autoimun ) adalah keadaan dimana dalam tubuh penderita terdapat antibodi terhadap eritrositnya sendiri sehingga eritrosit disensitisasi oleh Ig G dan komplemen atau Ig G saja.Pada keadaan ini terjadi penggumpalan eritrosit sehingga pada hitung eritrosit dan HCT hasilnya rendah palsu / tidak sesuai dengan kadar Hb,dijumpai peningkatan MCV,MCH,MCHC karena eritrosit yang menggumpal terhitung sebagai sel tunggal.
Ada 2 tipe AIHA :
* tipe panas -didapatkan aglutinasi eritrosit pada suhu kamar,untuk mengatasinya darah EDTA didinginkan
* tipe dingin -darah dan seluruh reagen dipanaskan pada suhu 37 derajat celcius.

Hiperlipidemia menyebabkan  kekeruhan pada plasma yang akan mempengaruhi nilai Hb , MCH , dan MCHC sebaiknya digunakan cara manual dengan fotometer.

Lekosit
Pada  lekositosis berat > 100.000 /ul nilai Hb akan terhitung tinggi palsu karena kekeruhan yang disebabkan peningkatan lekosit,hal ini dapat diatasi dengan mengencerkan darah EDTA lebih dahulu dengan diluent 1: 10


Eritrosit berinti  - adanya eritrosit berinti akan terbaca sebagai lekosit sehingga nilai lekosit  tinggi palsu.
Dapat terjadi pada thallasemia mayor dan neonatus.
Lekosit meningkat palsu juga dapat terjadi pada eritrosit yang belum lisis sempurna,multiple myeloma,kadar krioglobulin yang meningkat,dan aglutinasi trombosit.
Lekosit rendah palsu pada fragilitas lekosit yang meningkat dan mudah terjadi destruksi misalnya ;pada leukimia akut,penderita yang mendapat kemoterapi,serta terjadinya aglutinasi neutrofil karena suhu dan anticoagulant.

Hitung jenis lekosit   ( differential counting ) - cara penghitungan dimulai dari ekor preparat dengan catatan lekosit masih utuh dan baik,kemudian geser ke zona IV (tempat konsentrasi sel limposit tua ).Bila belum mencapai daerah ini (ekor sampai zona IV ) dan sudah menghitung 100 lekosit ,maka penghitungan harus dilanjutkan sampai zona ini dan perhitungan dinyatakan dalam %
Interpretasi sediaan darah tepi tidak dapat dinilai dengan adanya penemuan salah satu jenis sel saja,tapi merupakan satu kesatuan dari gambaran terhadap eritrosit , leukosit , trombosit dan mungkin juga adanya parasit dan sel-sel asing.


Trombosit
Trombositosis yang sebenarnya apabila pada preparat hapus dijumpai trombosit meningkat.
Pseudotrombositosis dapat terjadi karena adanya mikrosit , fragmentosis ,atau fragmen sitoplasma leukosit.
Psuedotromsitopenia dapat terjadi karena agregasi in vitro seperti ;
-pencampuran darah dengan EDTA yang kurang homogen
-platelet satellitism
-platelet clumped ,dimana juga akan menyebabkan kadar lekosit,eritrosit dan Hb menjadi tinggi palsu dapat terjadi pada kondisi EDTA lebih banyak dari perbandingan seharusnya.Diatasi dengan sampling ulang dan menggunakan Na citrate sebagia anticoagulant ,
-penggunaan ACD ( acid citrate dextrose )
-kemoterapi yang mengakibatkan fragilitas sel


to be continue..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar