Rabu, 01 September 2010

UTILITARIANISME

Utilitarianisme modern, telah merubah dunia modern menjadi dunia yang penuh gairah.Berlomba-lomba mencapai kebahagian dengan berbagai jalan.
Ada yang tidak sengaja bahkan tidak sadar telah menjadi utilitarian,dilain pihak dia juga masih ingat Tuhan,jadi disebut apa yang seperti ini ?
Beberapa artikel pernah saya baca mengenai utilitarian ,filsafat yang dibawa John stuart Mill .

Argumentasi Utilitarian

@ Manusia harus pandai-pandai memanfaatkan situasi
Seorang utilitarian selalu  berpikir bahwa manusia perlu pandai-pandai memanfaatkan situasi, karena hidup matinya manusia tergantung kepada manusia itu sendiri.
Maka, cara terbaik bagi manusia adalah hidup memanfaatkan situasi yang ada. Tujuannya adalah untuk mencapai kebahagiaan. Sejauh kebahagiaan itu bisa dicapai, maka manusia harus mengejarnya, karena itulah sasaran akhir hidup manusia.

@ Korban adalah akibat kesalahan sendiri
Dalam kaitan dengan kesenangan yang manusia kejar, terkadang terjadi konflik sehingga ada pihak yang dirugikan. Dalam hal ini, maka yang salah adalah pihak yang dirugikan. Jika ia rugi, berarti ia gagal mencari kesempatan atau menggunakan kesempatan secara tepat, sehingga ia telah menjadi korban dari kelemahannya.  Jadi untuk seseorang bisa mencapai kesenangan, tidak ada salahnya jika orang lain sampai dirugikan, karena itu tidak ada kaitannya dengan obligasi moral sama sekali.
@ Realita memang bila kita tidak berhasil menggunakan kesempatan di dunia, pastilah kita akan "dimakan" oleh orang lain. Maka di dalam dunia hanya ada satu hukum utama,memakan atau dimakan. Maka dalam hal ini, pilihan haruslah diletakkan pada yang pertama demi untuk mencapai pleasure.
Konsep di atas secara logis membenarkan jika seseorang memakan sesamanya demi untuk mencapai apa yang dianggapnya sebagai pleasure,seperti anekdot yang sering muncul "homo homini lupus" berarti: manusia adalah pemakan sesamanya



Konsep Bahagia Utilitarianisme

@ Menganut sifat hedonisme, di mana kesenangan dengan  tidak adanya kepedihan adalah utility dan nilai  yang perlu dikejar. Nilai  ini bernilai untuk kepentingannya sendiri dan tidak ada hubungan atau konsekwensi terhadap yang lain.


@ Sebagian utilitarian menganggap pandangan pertama terlalu sempit. Mereka melihat bahwa utilitarianisme ideal adalah sesuatu  seperti pengetahuan atau menjadi mandiri,dan bernilai atau bersifat baik, entah orang menghargai atau tidak, ataupun lebih berbahagia atau tidak dengan itu. 


@Pada utilitarian, nilai perbandingan kebaikan dinilai berdasarkan diri sendiri, yang membandingkan beberapa tindakan yang berbeda untuk mencari nilai tertinggi , atau nilai perbandingan itu juga diperbandingan dengan kepentingan dan kebaikan bagi orang-orang lain .


@ Pada umumnya, para utilitarian menuduh para moralis telah menciptakan kesusahan bagi manusia karena tuntutan moral membuat orang tidak bisa hidup nikmat. Misalnya timbulnya rasa bersalah bila kita pergi nonton atau pesta makan, karena uang yang kita pakai bisa kita berikan kepada orang miskin yang tidak bisa makan.Itu salah satu contoh kecil B

agi utilitarian, setiap orang harus menjadi agen bagi dirinya sendiri. Kalau ia gagal mencapai kebahagiaannya, maka tidak ada tuntutan moral dari orang lain untuk menolong dia.

Bahaya Utilitarianisme


@ Semua dilihat dari aspek kepentingan manusia,sehingga  terjadi konflik kepentingan dan timbul masalah moral yang sulit diselesaikan. Semangat hedonistis yang erat dengan  utilitarianisme menjadikan sifat moral dikesampingkan  Disini sifat dosa diumbar dan dipuaskan tanpa ada penghalang yang membatas lagi.
@ Di sini terjadi kesalahan fatal. Utilitarian telah memutlakkan yang relatif. Ketika manusia mengejar kebahagiaan pribadi dengan batasan dan perbandingan nilai yang relatif, tanpa standard yang sejati, telah kehilangan basis kemutlakkan yang sesungguhnya. Akibatnya, diri dijadikan basis mutlak, dan itu berarti akan menolak Tuhan sebagai penentu dan standard kemutlakkan yang benar.
@Utilitarian hanya bisa melihat nilai-nilai yang ada di dunia ini, maka seluruh pengharapan akan kekekalan dan sifat-sifat Tuhan diabaikan. 



Benarkah bahagia identik dengan pleasure?
Kesalahan utilitarian adalah mengidentikkan bahagia dengan pleasure. Kebahagiaan adalah suatu kondisi akibat dari menjalankan kewajiba dan kehendak Tuhan dan mendapatkan point plus dari Tuhan sebagai upahnya. Pleasure adalah kenikmatan yang dikaitkan dengan badaniah, entah secara pribadi,atau masyarakat . Tidak mungkin pleasure bisa identik dengan kebahagiaan. Di dalam faktanya, justru pleasure seringkali hanya merupakan kenikmatan sesaat yang membawa seseorang pada ketidakbahagiaan.

Dan Tuhan adalah sandaran segalanya keduniawian dan kekekalan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar